Oleh ; Hifni H. Nizhamul berdasarkan tulisan Doni Marlizon
Banyak orang mengenal bahwa, pemangku alam minangkabau adalah Pagaruyuang. Ada Tambo Pagaruyuang yang menguraikan silsilah kerajaan ini. Tidak banyak yang tahu, bahwa selain Pagaruyung ada lagi beberapa kerajaan lainnya yang pernah ada di Minangkabau, seperti kerajaan Koto Batu, kerajaan Bungo Setangkai, kerajaan Bukit Batupatah.
Dari berbagai sumber tentang keberadaan kerajaan tersebut, akan tetapi kekuasaannya tidak bertahan lama. Umumnya penyebab kerajaan itu tidak bertahan lama, antara lain :
Faktor Kepunahan dari keluarga kerajaan:
Sistem kekerabatan Minangkabau menganut system matrilineal, dengan pengambilan garis keturunan dari pihak Ibu. Anak bersuku ke Ibu juga ber sako ke mamak. Sako ini adalah warisan kepemimpinan dalam sistem kekerabatan yang diwariskan kepada kemenakan. Demikian pula halnya pada kepemimpinan raja maupun penghulu. Kedudukan dan jabatan penghulu dan raja tidak diwarikan kepada anak melainkan kepada kemenakan. Sistem yang berlaku pada minangkabau lama demikian, akhirnya tidak dapat bertahan lama. Penyebab utamanya adalah karena tidak ada orang yang dapat menggantikan kedudukan raja itu. Kemenakan yang akan menggantikan kedudukannya tidak ada.
Didalam catatan sejarah – pada masa zaman Adityawarman – ada satu keturunan anak sesudahnya, yang menggantikan kedudukannya sebagai Raja. Terjadi pola penyimpangan sistem matrilinial selama 70 tahun, tatkala Adityawarman menguasai Pagaruyung. Adityawarman terbunuh di KUBURAJO pada tahun 1375 dan anaknya di Pagaruyung tahun 1409. Kala itu masyarakat minangkabau tidak menginginkan sistem pemerintahan yang absolut dan tidak suka sistem pewarisan jatuh kepada anak.
Bagaimana dengan Pagaruyuang ? Saat ini kerajaan Pagaruyung adalah satu-satunya kerajaan yang masih bertahan diwilayah Sumbar. Kemudian ada pula yang mempertanyakan bahwa kerajaan ini tidak memiliki suku sebagaimana suku -suku yang hidup di kalangan masyarakat Minangkabau, yang hingga kini berjumlah k.l 60 suku. Lalu bagaimana dikatakan bahwa kerajaan pagaruyuang sebagai pemangku alam minang kabau ? Benarkah kerajaan ini sebagai pemangku adat alam minangkabau ?
Ternyata hingga saat ini, masih ada bentuk pemerintahaan kerajaan, seperti yang terdapat di Alam Surambi Sungai Pagu. Sistem pemerintahannya pun Unik seperti dapat di lihat pada uraian selengkapnya yang, kami kutip dari tulisan Doni Marlizon di; web site : Antara – Sumbar, pada Selasa, 17/03/2009 yang lalu.
Lanjutkan membaca ‘Kerajaan Pagaruyuang ternyata tidak sendirian…’
KOMENTAR