29
Okt
09

Motif Ukiran Minangkabau, Warisan dari Yunani Kuno


GreekGroup

oleh Zulfadli  (http://mozaikminang.wordpress.com)

Dalam tulisan sebelumnya yang berjudul Warisan Ukiran dari Gandhara, saya telah menyajikan sebuah hipotesa tentang keterkaitan antara kebudayaan hellenisme yang berkembang di Gandhara pada sekitar awal abad Masehi dengan kebudayaan yang berkembang di Minangkabau. Objek yang menjadi aspek penelitian saya diantaranya adalah kesamaan antara motif ukiran Minangkabau dengan motif ukiran bergaya hellas yang berkembang di Gandhara. Selain itu sistem pemerintahan yang berlaku di Minangkabau juga memiliki kemiripan dengan sistem ketatanegaraan Yunani kuno, yaitu berbentuk konfederasi nagari yang mirip dengan polis-polis.

Penemuan-penemuan tersebut membawa saya lebih lanjut untuk menelusuri kemiripan-kemiripan ini, utamanya tentang motif ukiran Minangkabau. Saya menelusuri informasi tentang motif-motif ukiran Yunani kuno dan menemukan satu jenis motif dengan kemiripan hampir 80% dengan motif Siriah Gadang yang ada dalam khazanah motif ukiran Minangkabau. Berikut adalah perbandingan kedua motif ukiran:

ancient-greek-architectur-7

(a) Ancient Greek Carving (Honeysuckle Carving)

Siriah Gadang

(b) Motif ukiran Minangkabau : Siriah Gadang

Siriah gadang siriah balingka
Kuniang sacoreng diatehnyo
Baaleh batadah tampan
Hulu adat kapalo baso
Pangka kato hulu bicaro
Panyingkok peti bunian
Pambukak biliak nan dalam

Susunan dari Pariangan
Buatan Parpatiah Nan Sabatang

Tidan nan turun dari ateh
Balingka jo mufakat balingka jo limbago
Jadi pusako alam nangko

Secara umum kita tidak dapat mengamati kemiripan geometris pada kedua motif ini, karena motif pertama (motif Yunani) lebih sederhana sedangkan motif kedua (motif Minangkabau) lebih kompleks. Namun terdapat unsur unsur khas dari motif Yunani yang selalu ada dalam setiap motif ukiran Minangkabau, yaitu

  • unsur sulur tanaman rambat (tanaman anggur)
  • unsur tunas daun/pucuk daun/daun muda yang belum berkembang (daun anggur)
  • unsur buah anggur

Berikut adalah gambar dari unsur-unsur tersebut dalam motif ukiran Yunani kuno yang saya ambil dari Honeysuckle Carving dan  Gandhara Scrolls:

GreekGroup

Sedangkan gambar dibawah ini adalah unsur-unsur yang sama yang ditemukan dalam motif ukiran Minangkabau (perhatian! tidak ditemukan unsur-unsur ini dalam ragam motif ukiran etnik-etnik lain di Nusantara. Diluar Yunani, unsur-unsur ini kerap ditemukan pada ukiran-ukiran di Gandhara namun hanya diwariskan secara turun-temurun di Minangkabau dan Turki bagian barat yang berbatasan dengan Yunani (contoh Istanbul).

MinangGroup

Motif Ukiran Minangkabau pada akhirnya berkembang sampai tahap yang sukup maju dan juga mengadopsi gaya-gaya ukiran lain seperti bentuk-bentuk geometris dari Cina dan Tibet, seperti tampak pada motif Aka Barayun dan Saluak Laka dibawah ini:

(a) Motif Aka Barayun

Aka Barayun

(b) Motif Saluak Laka

Saluak Laka_small


10 Tanggapan to “Motif Ukiran Minangkabau, Warisan dari Yunani Kuno”


  1. 1 lina
    Oktober 31, 2009 pukul 5:18 am

    mnta ijin ngopy bwt tgz kul yaaaaa…
    http na q cntumin oqq….
    mksih….

  2. 2 Sony Syaputra
    Juli 27, 2010 pukul 1:21 pm

    kk.,., aq mo n9opi image’a nIch…..
    kPn2 cLo sempat caRi Lg yg byk motif’a ya Kk,,..
    thank’z,..

  3. 3 ragidup
    Juli 1, 2011 pukul 9:44 am

    knp tidak kita balik saja..klo ukiran yunani merupakan warisan dari minangkabau? 🙂
    mari kita ubah pola pikir, klo bangsa kita lebih hebat dari bangsa asing..kita bukan mewarisi, tapi mewariskan 😀

    salam

  4. Juni 7, 2013 pukul 8:10 am

    setuju sekali saudara ragidup…
    bukankah bangsa kita adalah bangsa yang ragam budaya dan kerajinannya.kita lahir sendiri tanpa ada campur tangan dan kontaminasi budaya lain.memangnya orang dulu sudah punya tivi?lalu nonton dan niru ukiran yunani.toh,jarak Yunani dan MinangKabau itu jauh sekali.lagian orang minang juga bukan keturunan Yunani.mirip itu hal yang biasa,tapi jangan di sama-samakan.Minang itu hadir dengan jerih payah para nenk moyang dulu,dan mereka hidup dengan mandiri dan selalu mengajarkan para generasi mereka untuk tetap hidup mandiri dan kreatif.dan menjadi “PLAGIAT” bukanlah ajaran Minang!sebagaimana yang dikatakan dalam tambo,”duduak marawik ranjau,tagak maninjau arah”(kata-kata ini mungkin keluar ketika zaman penjajahan atau mungkin dalam keadaan genting).jadi saya tidak setuju bahwa ukiran MinangKabau-tanah yang saya cinta dan mencintai saya [membesarkan]-di katakan adalah warisan Yunani!….sorrry lah yawww…….
    Tarimo kasih___!?

  5. April 22, 2014 pukul 8:17 am

    bagus banget…………………….

  6. 6 Mahameru
    Agustus 24, 2015 pukul 1:21 am

    Assalamu’alaikum. Maaf saudara(i) kalau memang orang minangkabau tidak plagiat apa maksud daripada kalimat “dima langit di pijak di sinan langit dijunjuang”, dan hasilnya lihat saja sendiri ke daerah minangkabau seperti pariaman yang katanya masih memakai prinsip ABS-SKB (Adat Basandi Sara’ – Sara’ Basandi Kitabullah/ Adat Berlandaskan Syariat – Syariat Berlandaskan Kitab”AlQuran”), disana Anda akan mudah menemukan anak gadis yang seenaknya berboncengan dengan laki-laki yang bukan mahramnya, anak gadis keluar rumah sampai tengah malam tidak masalah, anak gadis memakai celana yang panjangnya menutupi hanya setengah paha dan gaya kafir yang lainnya yang dipraktikkannya itu dibiarkan saja oleh pihak yang seharusnya bisa memberi peringatan, seperti mamak(paman), ninik mamak, datuak, dan lain-lainnya yang punya kewenangan.

    • 7 ~padusi~
      Agustus 24, 2015 pukul 2:29 am

      Betul sekali Mahameru. Ini benar yang saya risaukan. . Kami perantau minang sangat prihatin dan muak dengan prilaku pejabat disana. Pendapatan daerah minim lalu gaya pejabatnya mintak ampun. Dari mana mereka bisa kalo bukan dari uang rakyat. Nauzubillah…
      Kita tidak bisa memungkiri bahwa Adat dan budaya yang tersisa saat ini diakui sebagai karya cipta yang luar biasa dari nenek moyang minangkabau. Jd jangan lupakan itu. Minangkabau membangun peradaban lebih dahulu dari etnis lain di Indonesia. Itu yg menyebabkan mereka unggul selama ini.
      Sayangnya sekarang tinggal eforia saja lagi… sangat menyedihkan…

    • 8 ~padusi~
      Oktober 22, 2015 pukul 11:32 am

      Saya setuju dengan pendapat anda…

    • 9 ~padusi~
      Oktober 22, 2015 pukul 11:33 am

      Saya setuju dengan pendapat anda….

  7. 10 hanifah isnan
    Oktober 1, 2015 pukul 10:36 pm

    assalamualaikum…
    perkenalkan saya hanifah isnan mahasiswa universitas diponegoro, asal dari kec.Baso, kab.Agam
    boleh minta sumbernya?
    tolong kirimkan k email hanifah.isnan@ymail.com atau hafinahqayyimah@rocketmail.com
    jika sudah mohon d kabari ke 085271623208
    sebelumnya terimakasih atas kebaikannya membantu saya dalam kesulitan menyusun skripsi


Tinggalkan komentar


Pengunjung

  • 1.306.379 hits

Palanta Minang

adat_dan_budaya_copy

Urang Minang

URANG_MINANG_BARU

Cimbuak

cimbuak

” Istana Kunang – Kunang”

http://hyvny.wordpress.com

KALENDER

Oktober 2009
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

ARSIP

Flickr Photos

Aggregator Blog

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Page Rank

Blog Indonesia

Blog Catalog

Culture Blogs - Blog Catalog Blog Directory